Sejarah dan Kolonialisme

Kami kedatangan tamu spesial yang mengetahui banyak hal tentang sejarah di Indonesia. Mereka adalah Kak Aa dan Kak Ivan. Mereka datang dari depok. Karena kita akan membuat essai tentang beberapa topik yaitu: batik, kuliner, agama, arsitektur, dan hasil bumi. Kak Aa dan Kak Ivan akan membantu kita dan menceritakan tentang itu.
 

Kak Ivan menceritakan bahwa ada satu kata dan hal yang menyatukan kelima topik itu. kata itu adalah kolonialisme. kolonialisme adalah penjajahan, penjajahan tentu membawa banyak perubahan dari sebuah tempat. Awalnya para pendatang datang kesini untuk berdagang karena tahu banyak rempah-rempah. Karena Indonesia sangat kaya, akhirnya ada keinginan Belanda untuk memilikinya. Tidak hanya Belanda yang memasuki Nusantara, tetapi penduduk dari Asia seperti Tiongkok sudah memasuki Nusantara terlebih dahulu. Nah karena ini, Indonesia bisa dibilang jadi tempat berkumpulnya para ras dan orang-orang. Atau bisa disebut cosmopolit: membuka akan hal baru dari luar. Karena begitu budaya Indonesia juga tidak terlalu kental di masa sekarang karena sudah banyak percampuran.
 Hubungan hasil bumi dengan kolonialisme adalah tujuan para pendatang yang ingin membawa dan memperjualbelikan rempah-rempah atau tanaman disini.
Agama hubungannya dengan tujuan mereka kesini gold, gospel, glory. Sembari berdagang, mereka menyebarkan agama juga.
 Arsitektur hubungannya dengan kolonialisme yaitu saat mereka (pendatang) membuat tempat tinggal dan menetap disini. Bangunannya akan khas eropa dengan arsitektur yang tentu berbeda.
Kuliner terhubung dengan kolonialisme saat sudah ada pendatang yang menetap disini, makanan kesehariannya berbeda dengan kita sehingga kita mengetahui hal dan resep baru.
Batik, ini yang sebenarnya lebih sulit karena tidak langsung berdampak dari kolonialisme. Terjadi percampuran budaya di batik bisa dilihat dari motifnya. Karena di beberapa daerah ada batiknya yang hasil karya campuran orang Indonesia dan Tiongkok.
 Setelah itu VOC juga berhubungan dengan bahasan ini. VOC adalah maskapai dagang rempah-rempah yang menekan harga agar lebih murah dan lebih untung, tetapi berlaga seperti Negara. Pada masa VOC, kerajaan di Nusantara juga masih banyak yang berdiri
 Dari sini aku dapat bahwa dalam sebuah penjajahan tidak hanya hal yang buruk yang ada, tapi banyak pengaruh juga yang baik dan membantu Nusantara.


Comments

Popular Posts